Pentingnya Sirkulasi Udara di Masa Pandemi COVID-19 Menggunakan Sistem AHU

Pandemi COVID-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus berlanjut, sehingga penambahan kasus positif setiap harinya masih terbilang tinggi. Menurut Dr. Maria van Kerkhove, Head of Emerging Diseasea and Zoonosis Unit WHO mengatakan bahwa virus corona dapat menular melalui udara. Maka dari itu sangat mengkhawatirkan jika virus COVID-19 dapat mengapung di udara.
Selain itu WHO menjelaskan secara spesifik, seseorang yang terinfeksi virus COVID-19 malalui bersin atau batuk yang akan mengeluarkan droplet (percikan air) ke udara melalui hidung dan mulutnya. Sehingga partikel virus dapat bertebaran di udara, lamanya partikel virus di udara dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya suhu dan kelembaban.
Untuk mencegah penularan COVID-19, setiap gedung atau industri rumah sakit dan lain-lain harus memiliki sirkulasi udara yang baik, agar sirkulasi udara dalam ruangan tetap mengalir. Maka dari itu perlu adanya AHU (Air Handling Unit) untuk menjaga kondisi udara tetap fresh.
Apakah kamu sudah mengetahui apa itu AHU(Air Handling Unit) ?
AHU (Air Handling Unit) merupakan sistem yang digunakan untuk mengatur suhu, kelembaban dan juga tekanan dari ruangan termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara. Mengapa disebut “sistem” karena AHU terdiri dari beberapa mesin dan komponen yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda2 untuk membentuk suatu sistem tata udara. Selain itu, AHU terdapat filter udara yang memiliki beberapa lapis diantaranya : cooling coil, heating coil, ducting, damper, unit fan dan juga drain pan utk menampung air kondensasi udara yang didinginkan.
Pada komponen yang paling penting peranannya untuk menciptakan udara bersih dan segar adalah filter. Fungsi dari filter udara untuk menyaring partikel-partikel atau virus dari udara lingkungan. Ada beberapa lapis filter dengan kebutuhannya, seperti filter utama yang disebut sebagai primary filter yang berfungsi untuk penyaring pertama udara yang masuk ke AHU. sedangkan filter kedua disebut sebagai secondary filter berfungsi untuk penyaring kedua setelah primary filter sehingga udara yang dihasilkan akan lebih bersih.
Cooling coil atau pada umumnya disebut evaporator merupakan salah satu komponen utama pada sistem AHU yang memiliki fungsi untuk mendinginkan udara bersih yang melaluinya kemudian disalurkan ke ruangan yang dikondisikan.
Heating coil berfungsi untuk memanaskan udara untuk mengurangi kadar air sehingga udara yang masuk ke dalam ruangan tidak terlalu lembab.
Ducting berfungsi untuk mendistribusikan aliran udara ke dalam ruangan yang akan dikondisikan, sedangkan damper adalah bagian dari ducting yang berfungsi sebagaimengatur atau menyeimbangkan volume udara yang masuk ke saluran udara (ducting).
Sedangkan pada bagian Fan berfungsi untuk menarik udara dan disalurkan ke ruangan melalui ducting/cerobong. Selain itu besar pada fan harus tepat agar dapat sesuai dengan kapasitas udara yang harus dialirkan ke dalam ruangan.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk merancang AHU (Air Handling Unit) sebagai pencegahan penularan virus COVID-19 yaitu AHU sebaiknya menggunakan sistem non-resirculasi dimana udara masuk 100% fresh dan udara keluar 100% fresh melalui ducting yang tidak bersinggungan, sehingga sistem ini pun bisa menggunakan resirculasi tetapi dengan persyaratan khusus sesuai rekomendasi WHO dengan menambahkan hepa filter effisiensi 99,997% di ducting supply udara masuk ke ruangan.
Hepa filter (High Efficiency Particulate Air) merupakan jenis filter udara mekanis yang bekerja sebagai menyaring berbagai macam partikel di udara, hepa filter dipercaya mampu menyaring partikel hingga ukuran 0,3 mikron.
Sedangkan untuk perhitungan kapasitas AHU ditentukan oleh faktor-faktor seperti luas ruangan, jumlah orang dalam ruangan, material atap dan dinding yang digunakan, luas kaca pada ruangan dan jenis peralatan elektronik pada ruangan. Selain itu untuk total daya lampu dan arah dinding yang mendapatkan sinar matahari.
Luas ruangan menjadi faktor utama dalam menentukan seberapa besar kapasitas AHU yang akan digunakan karena besar kecilnya ruangan mempengaruhi seberapa besarnya beban yang akan didinginkan, jenis material atap dan dinding pun perlu diperhatikan karena setiap material memiliki nilai koefisien perpindahan panas yang berbeda. Tak hanya itu, jenis peralatan elektronik dan jumlah lampu perlu dihitung karena perangkat tersebut dapat mengeluarkan panas.
Sedangkan jenis ruangan yang akan dikondisikan tergantung pada sisi ruangan tersebut apakah ingin dirancang bertekanan positif atau negatif. Ruangan bertekanan positif jika pintu ruangan dibuka maka udara dari dalam ruangan positif akan keluar ke ruangan yang tekanannya lebih rendah, begitupun sebaliknya dengan ruangan bertekanan negatif, jika pintu ruangan dibuka maka udara dari luar akan terhisap kedalam.
Kebutuhan ruangan bertekanan positif dapat digunakan pada ruangan yang tidak ingin terkontaminasi dari udara luar. Udara dari ruangan bertekanan positif relatif lebih bersih, sedangkan ruangan bertekanan negatif diatur supaya udara dari dalam ruangan tidak mencemari udara luar, biasanya diterapkan pada rumah sakit atau klinik kesehatan lainnya.
Jika anda ingin berkonsultasi atau bertanya mengenai instalasi sistem Air Handling Unit atau perihal ruangan bertekanan positif atau negatif (Positive or Negative Pressure Room) untuk kebutuhan industri anda, silakan menghubungi kami PT. ROKINDO JAYA MANDIRI melalui 021-5503476 atau Whatsapp kami di nomor 0858-1409-2139


